BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI JUDUL
PENGGUNAAN ALAT BANTU DAN ALAT UKUR SEDERHANA merupakan modul
yang memiliki ruang lingkup meliputi penggunaan AVO meter dan penggunaan test
pen.
Modul ini terdiri atas 3 Kegiatan Belajar. Kegiatan
Belajar 1 membahas tentang pengertian mengukur dan mengenal simbol-simbol alat
ukur yang terdapat dalam alat ukur. Kegiatan Belajar 2 berisi penggunaan AVO
meter, fungsi dan kegunaan AVO meter, persiapan pengaturan pengukuran. Kegiatan
Belajar 3 berisi fungsi dan kegunaan test pen, penggunaan test pen, keselamatan
kerja penggunaan test pen.
Hasil belajar yang akan dicapai setelah selesai
mempelajari modul ini adalah peserta diklat mampu menggunakan alat bantu dan
alat ukur sederhana sesuai dengan fungsinya, cepat, dan tepat.
B. PRASYARAT
Penggunaan modul PENGGUNAAN ALAT BANTU
DAN ALAT UKUR SEDERHANA, memiliki
kemampuan awal yang harus dimiliki peserta diklat yaitu sudah memahami dan
menerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Langkah-langkah yang perlu dilakukan
dalam penggunakan modul, untuk
memperoleh hasil belajar secara maksimal antara lain :
1.
Petunjuk
bagi Peserta Diklat
1. Mempersiapkan mental dan phisik secara baik.
2. Menggunakan sistem keselamatan kerja yang benar.
3. Bekerja secara kelompok untuk pekerjaan yang komplek.
4. Melakukan diskusi tentang hal-hal yang akan dilakukan
dalam mempraktikkan materi modul dengan instruktur.
5. Menyiapkan segala bahan dan perlengkapan yang diperlukan.
2.
Petunjuk
bagi Guru
1. Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses
belajar
2. Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan
yang dijelaskan dalam tahap belajar
3. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep, praktik
baru, dan menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa
4. Membantu peserta diklat untuk menentukan dan mengakses
sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar
5. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika
diperlukan
6. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat
kerja untuk membantu jika diperlukan
D. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari dan melakukan
praktik berdasarkan kegiatan belajar dan lembar kerja yang ada pada modul,
diharapkan peserta diklat mampu menggunakan alat bantu dan alat ukur sederhana
sesuai dengan fungsinya, cepat, dan tepat.
E. KOMPETENSI
Modul ini merupakan
subkompetensi Menggunakan alat bantu dan alat ukur sederhana yang menjadi salah
satu unsur untuk membentuk kompetensi Mengoperasikan Peralatan Elektronik
Audio, Mengoperasikan Peralatan Elektronik Video, dan Mengoperasikan Peralatan
Elektronik Game Komersial. Uraian subkompetensi ini dijabarkan seperti di bawah
ini.
Kompetensi/
Subkompetensi
|
Kriteria Unjuk Kerja
|
Lingkup Belajar
|
Materi Pokok Pembelajaran |
||
Sikap
|
Pengetahuan
|
Ketrampilan
|
|||
Menggunakan
alat bantu dan alat ukur sederhana
|
Alat
bantu dapat digunakan sesuai dengan fungsinya, cepat, dan tepat
|
Alat AVO meter dan Test pen
|
|
Alat
bantu dan alat sederhana untuk operator
|
Penggunaan
alat ukur AVO meter dan Test pen
|
F. CEK KEMAMPUAN
Sebelum mempelajari modul ini, isilah
cek list (ü)
kemampuan yang telah peserta diklat miliki dengan sikap jujur dan dapat
dipertanggungjawabkan :
Subkompetensi
|
Pernyataan
|
Jawaban
|
Jika jawaban ‘Ya’ Kerjakan |
|
Tidak |
Ya |
|||
Menggunakan
alat bantu dan alat ukur sederhana
|
1. Saya dapat mengenal simbol-simbol dalam
alat ukur
|
|
Kerjakan
tes formatif 1
|
|
2. Saya dapat menggunakan AVO meter
|
|
|
Kerjakan
tes formatif 2
|
|
3. Saya dapat menggunakan Test Pen
|
|
|
Kerjakan
tes formatif 3
|
Apabila anda menjawab Tidak pada
salah satu pernyataan di atas, maka pelajarilah modul ini.
BAB II
PEMBELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR SISWA
Kompetensi
: Mengoperasikan
Peralatan Elektronik Audio
Mengoperasikan
Peralatan Elektronik Video
Mengoperasikan
Peralatan Elektronik Game Komersial
Sub
Kompetensi : Menggunakan Alat Bantu dan Alat Ukur Sederhana
Jenis
Kegiatan
|
Tanggal
|
Waktu
|
Tempat
Belajar
|
Alasan
Perubahan
|
Tanda
Tangan Guru
|
Kegiatan Belajar 1
Penggunaan Alat Ukur Listrik
|
|
|
|
|
|
Kegiatan Belajar 2
Penggunaan
AVO meter
|
|
|
|
|
|
Kegiatan Belajar 3
Penggunaan
Test Pen
|
|
|
|
|
|
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1 : Penggunaan Alat
UKur
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1
Peserta diklat memiliki kemampuan :
1. Menjelaskan pengertian mengukur dengan tepat.
2. Menjelaskan arti masing-masing simbol.
b.
Uraian Materi 1
Mengukur pada hakekatnya
membandingkan sesuatu besaran yang belum diketahui besarannya dengan besaran
lain yang diketahui besarnya. Untuk keperluan tersebut diperlukan alat ukur.
Pemilihan alat ukur yang baik
diperlukan dalam kegiatan pengukuran. Dalam proses pengukuran dapat terjadi
kekeliruan-kekeliruan. Ada 2 kelompok kekeliruan, yaitu kekeliruan sistematik
(berkaitan dengan alat ukur, metode pengukuran, dan faktor manusia) dan
kekeliruan acak (berkaitan dengan faktor non teknis/sistematik).
Pemilihan alat ukur listrik adalah
upaya untuk mendapatkan alat ukur yang sesuai dengan besaran-besaran listrik
yang hendak diketahui nilai besarannya. Kegiatan ini berkaitan dengan upaya
untuk menentukan nilai kuantitas besaran listrik yang hendak diketahui. Ada 2
besaran listrik penting yang untuk diketahui nilai besarannya, yaitu arus dan
tegangan. Ragam, jenis, tanda gambar, tanda huruf, prinsip kerja, penggunaan,
daerah kerja, dan penggunaan daya ditunjukkan seperti pada Tabel 1 berikut ini.
c.
Rangkuman 1
Mengukur adalah membandingkan suatu
besaran dengan satuannya. Pemilihan alat ukur yang digunakan harus disesuaikan
dengan besaran yang hendak diukur. Simbol-simbol yang terdapat dalam alat ukur
memiliki arti masing-masing yang menjelaskan penggunaan alat ukur.
d.
Tugas 1
1. Amati alat ukur yang ada di laboratorium!
2. Catat simbol-simbol yang terdapat dalam alat ukur dan
jelaskan!
3.
Diskusikan dengan
guru tentang keamanan penggunaan AVO meter!
e.
Tes Formatif 1
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mengukur!
2. Jelaskan arti simbol-simbol berikut ini!
f.
Kunci Jawaban
Formatif 1
1. Mengukur adalah kegiatan membandingkan suatu besaran
yang belum diketahui besarnya dengan besaran lain yang sudah diketahui besarnya
(satuannya).
2. Penjelasannya
a. Alat ukur jenis termokopel, prinsip kerjanya merupakan
kombinasi suatu pengubah memakai termokopel dan alat ukur jenis kumparan putar.
b. Alat ukur jenis induksi, prinsip kerjanya menggunakan
gaya elektromagnetik antara medan magnit tetap dan arus.
c. Alat ukur jenis penyearah, prinsip kerjanya
merupakan kombinasi suatu pengubah
memakai penyearah semi konduktor dan alat ukur jenis kumparan putar .
d.
Alat ukur jenis
kumparan putar, prinsip kerjanya mengunakan gaya elektromagnetik yang
ditimbulkan oleh medan magnet bolak balik dan arus yang terimbas oleh medan
magnet.
g. Lembar Kerja 1
1) Alat dan Bahan
1.
Ampere meter DC
portable standar: klas 0,5 dengan batas ukur
1/3/10/30 mA.
2.
Ampere meter DC
portable standar : klas 0,5 dengan batas ukur 10/30/100/300 mA
3.
Miniatur ampere meter
DC portable standar.
4.
Handy
calibrator : 0 - 30 V DC.
5. Tahanan Standar :
1 KW , dan 10KW.
6.
Volt meter DC
portable standar : klas 0,5 dengan
batas ukur 0,3/1/3/10 V.
7.
Volt meter DC
portable standar : klas 0,5 dengan
batas ukur 3/10/30/100 V.
8.
Volt meter DC
portable standar : klas 1,0 dengan batas ukur /10/30/100/300 V.
9.
Miniatur Volt meter
DC portable Klas 1,0 dengan ukur 3/10/30/100/300 V.
10. Obeng (Drei).
11. Buku manual pada masing-masing meter.
2) Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1.
Letakkanlah peralatan
pada posisi yang aman pada meja praktikum.
2.
Pastikanlah meter
dalam kondisi belum terhubung dengan untai yang lain.
3.
Aturlah posisi batas
ukur sesuai dengan nilai yang akan diukur. Untuk lebih amannya letakkan pada posisi batas ukur yang paling besar.
4.
Biasakanlah
membedakan probe meter antara terminal positif ( + ) dan negatif ( - ) dengan
kabel penghubung yang berlainan warna.
5.
Lihatlah dan bacalah
terlebih dahulu resistor yang hendak dipakai. Apakah sudah sesuai dengan
percobaan yang hendak berlangsung.
6.
Janganlah
sekali-kali menghubungkan meter DC dengan tegangan sumber AC.
7.
Biasakanlah meja,
kursi, dan ruangan praktikum dalam keadaan bersih dan nyaman, baik sebelum
maupun sesudah praktikum.
3) Langkah Kerja
1.
Catatlah spesifikasi
masing-masing meter, cocokkan dengan manual masing-masing meter!
2.
Amatilah dan baca
masing-masing meter yang saudara hadapi, yang berkaitan dengan jenis meter,
tanda gambar, daerah kerja, dan batas ukur!
3.
Lakukanlah
perbandingan antar meter sejenis, catat hasilnya!
4.
Berilah keterangan
dari masing-masing meter yang saudara amati!
2. Kegiatan
Belajar 2 : Penggunaan AVO Meter
a.
Tujuan Kegiatan
Pembelajaran 2
Peserta diklat memiliki
kemampuan :
1. Mengetahui fungsi dan kegunaan AVO meter dengan benar
2. Menggunakan AVO meter sesuai prosedur dengan benar
b. Uraian Materi 2
1) AVO Meter
AVO meter sering disebut multimeter atau
multitester, alat ini biasa dipakai untuk mengukur harga resistansi (tahanan),
tegangan AC (Alternating Current), tegangan DC (Direct Current),
dan arus DC. Bagian-bagian AVO meter seperti ditunjukkan gambar di bawah.
Gambar
Dari gambar AVO meter dapat dijelaskan
bagian-bagian dan fungsinya :
1. Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero Adjust
Screw), berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk dengan cara
memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipih kecil.
2. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero
(Zero Ohm Adjust Knob), berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada
posisi nol. Caranya : saklar pemilih diputar pada posisi W (Ohm), test lead + (merah dihubungkan ke test lead –
(hitam), kemudian tombol pengatur kedudukan 0 W diputar ke kiri atau ke kanan sehingga menunjuk pada
kedudukan 0 W.
3. Saklar pemilih (Range Selector Switch), berfungsi
untuk memilih posisi pengukuran dan batas ukurannya. AVO meter biasanya terdiri
dari empat posisi pengukuran, yaitu :
a. Posisi W (Ohm) berarti AVO Meter
berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur : x 1; x 10; dan
K W.
b. Posisi ACV (Volt AC) berarti AVO Meter berfungsi sebagai
voltmeter AC yang terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.
c. Posisi DCV (Volt DC) berarti AVO meter berfungsi sebagai
voltmeter DC yang terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.
d. Posisi DCmA
(miliampere DC) berarti AVO meter berfungsi sebagai mili amperemeter DC
yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25; dan 500.
Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk
tipe AVO meter yang satu dengan yang lain batas ukurannya belum tentu sama.
4. Lubang kutub + (V A W
Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub + yang
berwarna merah.
5. Lubang kutub – (Common Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead
kutub - yang berwarna hitam.
6. Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch),
berfungsi untuk memilih polaritas DC atau AC.
7. Kotak meter (Meter Cover), berfungsi sebagai tempat
komponen-komponen AVO meter.
8. Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer), berfungsi
sebagai penunjuk besaran yang diukur.
9. Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan
meter.
2) Penggunaan AVO Meter
Pertama-tama jarum penunjuk meter diperiksa
apakah sudah tepat pada angka 0 pada skala DCmA , DCV atau ACV posisi jarum nol
di bagian kiri (lihat gambar 2 a), dan
untuk skala ohmmeter posisi jarum nol di bagian kanan (lihat gambar 2 b). Jika
belum tepat harus diatur dengan memutar sekrup pengatur kedudukan jarum
penunjuk meter ke kiri atau ke kanan dengan menggunakan obeng pipih (-) kecil.
(a) (b)
Gambar 2. Kedudukan Normal
Jarum Penunjuk Meter
a) AVO Meter untuk Mengukur Resistansi
Pengukuran resistansi, diawali dengan
pemilihan posisi saklar pemilih AVO meter pada
kedudukan W dengan batas ukur x 1. Test lead merah dan test lead
hitam saling dihubungkan dengan tangan kiri, kemudian tangan kanan mengatur
tombol pengatur kedudukan jarum pada posisi nol pada skala W. Jika jarum penunjuk meter tidak dapat diatur pada
posisi nol, berarti baterainya sudah lemah dan harus diganti dengan baterai
yang baru. Langkah selanjutnya kedua ujung test lead dihubungkan pada
ujung-ujung resistor yang akan diukur resistansinya. Cara membaca penunjukan
jarum meter sedemikian rupa sehingga mata kita tegak lurus dengan jarum meter
dan tidak terlihat garis bayangan jarum meter. Supaya ketelitian tinggi
kedudukan jarum penunjuk meter berada pada bagian tengah daerah tahanan. Jika
jarum penunjuk meter berada pada bagian kiri (mendekati maksimum), maka batas
ukurnya di ubah dengan memutar saklar pemilih pada posisi x 10. Selanjutnya dilakukan
lagi pengaturan jarum penunjuk meter pada kedudukan nol, kemudian dilakukan
lagi pengukuran terhadap resistor tersebut dan hasil pengukurannya adalah
penunjukan jarum meter dikalikan 10 W.
Apabila dengan batas ukur x 10 jarum penunjuk meter masih berada di bagian kiri
daerah tahanan, maka batas ukurnya diubah lagi menjadi K W dan dilakukan proses yang sama seperti waktu mengganti
batas ukur x 10. Pembacaan hasilnya pada skala KW, yaitu angka penunjukan jarum meter dikalikan dengan 1
K W.
b) AVO Meter untuk Mengukur Tegangan DC
Pengukuran tegangan DC
(misal dari baterai atau power supply DC), diawali AVO meter diatur pada
kedudukan DCV dengan batas ukur yang lebih besar dari tegangan yang akan
diukur. Test lead merah pada kutub (+) AVO meter dihubungkan ke kutub positip
sumber tegangan DC yang akan diukur, dan test lead hitam pada kutub (-) AVO
meter dihubungkan ke kutub negatip (-) dari sumber tegangan yang akan diukur.
Hubungan semacam ini disebut hubungan paralel.
Untuk mendapatkan ketelitian yang paling tinggi, usahakan jarum penunjuk
meter berada pada kedudukan paling maksimum, caranya dengan memperkecil batas
ukurnya secara bertahap dari 1000 V ke 500 V; 250 V dan seterusnya. Dalam hal
ini yang perlu diperhatikan adalah bila jarum sudah didapatkan kedudukan
maksimal jangan sampai batas ukurnya diperkecil lagi, karena dapat merusakkan
AVO meter.
c) AVO Meter untuk Mengukur Tegangan AC
Pengukuran tegangan AC dari
suatu sumber listrik AC, saklar pemilih AVO meter diputar pada kedudukan ACV
dengan batas ukur yang paling besar misal 1000 V. Kedua test lead AVO meter
dihubungkan ke kedua kutub sumber listrik AC tanpa memandang kutub positif atau
negatif. Selanjutnya caranya sama dengan cara mengukur tegangan DC di atas.
d) AVO Meter Untuk Mengukur Arus DC
Gambar 3. AVO meter
untuk Mengukur Arus DC
Pengukuran arus DC dari suatu sumber arus
DC, saklar pemilih pada AVO meter diputar ke posisi DCmA dengan batas ukur 500 mA. Kedua test lead AVO
meter dihubungkan secara seri pada rangkaian sumber DC (perhatikan gambar 3).
Ketelitian paling tinggi didapatkan bila
jarum penunjuk AVO meter pada kedudukan maksimum. Untuk mendapatkan kedudukan
maksimum, saklar pilih diputar setahap
demi setahap untuk mengubah batas
ukurnya dari 500 mA; 250 mA; dan 0, 25 mA. Yang perlu diperhatikan adalah bila jarum sudah didapatkan kedudukan
maksimal jangan sampai batas ukurnya diperkecil lagi, karena dapat merusakkan
AVO meter.
c. Rangkuman 2
AVO meter yang dikenal dengan istilah
multimeter atau multitester merupakan alat ukur terintegrasi yang dapat
digunakan untuk mengukur tegangan (Voltmeter), arus (Amperemeter), dan
resistansi (ohmmeter). Dalam AVO meter pemilihan besaran yang ingin diukur
dengan mengatur range selector sesuai dengan keinginan.
AVO meter mudah rusak terutama oleh
penggunaan yang diluar kemampuannya. Sebelum melakukan pengukuran, batas ukur
AVO meter ditempatkan pada batas ukur paling tinggi dan dapat diturunkan untuk
mendapatkan pembacaan yang baik.
d. Tugas 2
1. Amati AVO meter yang ada, perhatikan batas ukur setiap
besaran!
2. Perhatikan keselamatan kerja dalam melakukan pengukuran!
e. Tes Formatif 2
1.
Jelaskan
besaran-besaran yang dapat diukur dengan menggunakan AVO meter!
2. Apakah yang perlu diatur apabila ingin kedudukan jarum
penunjuk pada posisi nol?
f. Kunci Jawaban Formatif 2
1.
Besaran-besaran
yang dapat diukur dengan menggunakan AVO meter adalah tegangan AC, tegangan DC,
arus DC, dan resistansi.
2.
Untuk
mengatur kedudukan jarum penunjuk digunakan sekrup pengatur kedudukan jarum
penunjuk (Zero Adjust Screw) dan tombol pengatur jarum penunjuk pada
kedudukan zero (Zero Ohm Adjust Knob).
g. Lembar Kerja 2
1) Alat dan Bahan
1. AVO meter ................................................. 1
buah
2. Saklar satu kutub .......................................... 1
buah
3. Power supply DC variabel................................ 1
buah
4. Variac ......................................................... 1
buah
5. Transformator step down ............................... 1
buah
6. Resistor dengan berbagai macam ukuran hambatan dan
daya
7. Batu baterai
dengan berbagai macam tegangan
8. Kabel penghubung secukupnya
9. Kotak terminal
2) Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Saat merangkai sumber tegangan harus dalam keadaan mati
atau saklar dalam keadaan terbuka
2. Rangkailah dengan teliti sesuai dengan gambar rangkaian.
3. Sumber tegangan pada awalnya diatur pada 0 Volt.
4. Janganlah meletakkan peralatan di tepi meja.
5. Kabel penghubung yang tidak terpakai jangan dekat dengan
rangkaian.
3) Langkah Kerja
a) Percobaan Mengukur Hambatan (Range W)
menggunakan AVO meter.
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
mengukur beberapa resistor dengan berbagai macam hambatan!
2. Sesuaikan batas ukur dengan besar resistor yang akan
diukur!
3. Aturlah kedudukan jarum penunjuk pada posisi nol ohm
dengan menghubungkan test lead (+) dan test lead negatif kemudian memutar
tombol pengatur pada kedudukan nol ke kanan atau ke kiri!
4. Ukurlah hambatan tersebut dan masukan hasilnya dalam
tabel!
5. Ulangilah langkah 2 sampai 4 untuk resistor dengan nilai
yang berbeda!
6. Bandingkan hasilnya antara yang tertera pada body
resistor dengan hasil pengukuran!
Tabel
2. Percobaan Mengukur Hambatan (Range W)
menggunakan AVO meter
No
|
Harga yang tertulis
pada body (W)
|
Pengukuran
(W)
|
Selisih
(W)
|
1
|
|
|
|
2
|
|
|
|
3
|
|
|
|
4
|
|
|
|
5
|
|
|
|
b) Percobaan Mengukur Tegangan AC (Range ACV) dengan AVO
meter.
1. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah!
Gambar 4. AVO Meter untuk
Mengukur Tegangan AC
2. Aturlah saklar pemilih AVO meter pada ACV dengan batas
ukur paling besar.
3. Hubungkan rangkaian saudara dengan sumber tegangan AC
220 Volt, lakukan pengukuran seperti tabel 3 di bawah, batas ukur diperkecil
secara bertahap sampai didapatkan kedudukan maksimal jarum penunjuk meter.
Tabel
3. Percobaan Mengukur Tegangan AC (Range
ACV) dengan AVO meter
No
|
Terminal
yang diukur
|
Tegangan output Transformator
(Volt)
|
Pengukuran
(Volt)
|
Selisih
(Volt)
|
1
|
0 – 1
|
|
|
|
2
|
0 – 2
|
|
|
|
3
|
0 – 3
|
|
|
|
4
|
0 – 4
|
|
|
|
5
|
0 – 5
|
|
|
|
c) Percobaan Mengukur Tegangan DC (Range DCV) dengan AVO
meter.
1. Siapkanlah beberapa buah batu baterai yang akan diukur
tegangannya.
2. Aturlah saklar pemilih pada posisi DCV dan sesuaikan
batas ukur Voltmeter dengan tegangan baterai yang akan diukur
3. Ukurlah tegangan baterai dengan cara kutub positip meter
dihubungkan kutub positip baterai dan kutub negatip meter dihubungkan dengan
kutub negatip baterai, hasilnya masukan dalam tabel 4 (lihat gambar 5)
Gambar 5. AVO Meter untuk
Mengukur Tegangan DC
4. Ulangilah langkah 2 sampai dengan 3 untuk batu baterai
dengan tegangan yang berbeda.
5. Bandingkan hasilnya antara yang tertulis di baterai
dengan hasil pengukuran
Tabel
4. Percobaan Mengukur Tegangan DC (Range
DCV) dengan AVO meter
No
|
Tegangan Baterai
(Volt)
|
Pengukuran
(Volt)
|
Selisih
(Volt)
|
1
|
1.5
|
|
|
2
|
3
|
|
|
3
|
6
|
|
|
4
|
9
|
|
|
d) AVO meter digunakan untuk mengukur Arus DC (Range DC mA)
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar pada halaman
berikut.
Gambar 6. AVO meter untuk
Mengukur Arus DC
2. Aturlah batas ukur pada posisi maksimal, power supply DC
pada posisi nol.
3. Aturlah saklar dalam posisi terbuka (keadaan OFF)
4. Telitilah rangkaian saudara dengan cermat
5. Hubungkan saklar, aturlah sumber tegangan DC sampai
didapatkan simpangan jarum meter setengah skala penuh, amati penunjukan jarum
AVO meter dan hasilnya masukan dalam tabel 5.
6. Bukalah saklar gantilah resistor dengan harga yang
berbeda sesuai dengan tabel 5 di bawah.
7. Lakukanlah seperti pada langkah 7.
8. Ulangi langkah no 6 sampai dengan 7, kemudian hasilnya
masukan dalam tabel 5.
Tabel
4. Percobaan Mengukur Arus DC (Range
DCmA) dengan AVO meter
No
|
Harga
Hambatan
(W)
|
Perhitungan
(mA)
|
Pengukuran
(mA)
|
Selisih
(mA)
|
1
|
47
|
|
|
|
2
|
56
|
|
|
|
3
|
100
|
|
|
|
4
|
220
|
|
|
|
5
|
330
|
|
|
|
4) Lembar Latihan
1. Apakah AVO meter itu ?
2. Apakah yang harus diatur jika AVO meter digunakan untuk
mengukur tegangan AC ?
3. Apakah yang harus
diatur jika AVO meter digunakan untuk mengukur tegangan DC?
4. Apakah yang harus
diatur jika AVO meter digunakan mengukur arus DC ?
5. Apakah yang harus
diatur jika AVO meter digunakan mengukur tahanan ?
3. Kegiatan Belajar 3 : Penggunaan Test Pen
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 3
Peserta diklat memiliki kemampuan ::
1. Menjelaskan fungsi test pen dengan benar.
2. Menggunakan test pen dengan benar.
b. Uraian Materi 3
Test pen sering digunakan dalam kegiatan
elektronika. Test pen merupakan alat bantu pengukuran sederhana, test pen
digunakan untuk mengetahui apakah suatu penghantar listrik (kabel atau kawat)
memiliki tegangan listrik. Dalam gambar 7 ditunjukkan gambar test pen.
Didalam test pen terdapat lampu petunjuk (indicator)
yang akan memberikan tanda, apabila menyala maka pada bagian sumber terdapat
tegangan, sebaliknya apabila tidak menyala maka pada bagian sumber tidak
terdapat tegangan.
Cara penggunaan test pen sebagai berikut :
1. Pegang test pen dengan ujung-ujung jari
2. Letakkan jari telunjuk pada bagian atas (tempat jari
tangan)
3. Pastikan bahwa jari-jari tangan anda tidak menyentuh
bagian sumber dan buatlah pengukuran menjadi nyaman
4. Tempelkan ujung bagian bawah test pen (tempat sumber)
dengan penghantar yang akan diuji.
5. Perhatikan lampu petunjuk
6. Lepaskan test pen dari penghantar yang diuji
Gambar 7. Test Pen
c. Rangkuman 3
Test pen merupakan alat bantu pengukuran yang digunakan
untuk mengetahui apakah suatu penghantar (atau sumber listrik) terdapat
tegangan. Test pen tidak dapat mengetahui besarnya tegangan sumber. Tespen
memiliki lampu petunjuk (indicator) apabila lampu menyala maka pada sumber
terdapat tegangan, sebaliknya apabila lampu tidak menyala maka pada sumber
tidak terdapat sumber tegangan.
d. Tugas 3
1. Perhatikan keselamatan kerja dalam menggunakan test pen!
2. Amati dan catat fungsi dan kegunaan test pen!
e. Tes Formatif 3
1. Jelaskan kegunaan test pen!
2. Sebutkan cara menggunakan test pen?
f. Kunci Jawaban Formatif 3
1. Test pen merupakan alat bantu pengukuran yang
digunakan untuk mengetahui apakah suatu
penghantar (atau sumber listrik) terdapat tegangan. Test pen tidak dapat
mengetahui besarnya tegangan sumber.
2. Adapun cara penggunaan test pen adalah sebagai berikut :
a. Pegang test pen dengan ujung-ujung jari
b. Letakkan jari telunjuk pada bagian atas (tempat jari
tangan)
c. Pastikan bahwa jari-jari tangan anda tidak menyentuh
bagian sumber dan buatlah pengukuran menjadi nyaman
d. Tempelkan ujung bagian bawah test pen (tempat sumber)
dengan penghantar yang akan diuji.
e. Perhatikan lampu petunjuk
f. Lepaskan test pen dari penghantar yang diuji
g. Lembar Kerja 3
1) Alat dan Bahan
1. Test pen ................................................. 1
Buah
2. AVO meter............................................... 1
Buah
3. Saklar satu kutub...................................... 1
Buah
4. Transformator Step Down .......................... 1
Buah
5. Kabel penghubung .................................... secukupnya
6. Kotak terminal.......................................... 1
Buah
2) Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktek anda
2. Pahami fungsi masing-masing alat dan bahan
3. Rangkailah dengan teliti sesuai dengan gambar rangkaian
4. Jangan bercanda selama praktikum
5. Hati-hati selama praktikum, terdapat tegangan tinggi
pada rangkaian
3) Langkah Kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
2. Buatlah seperti pada gambar berikut :
Gambar 8. Rangkaian
Percobaan Penggunaan Test Pen
3. Atur posisi AVO meter pada V AC dengan skala tertinggi
4. Hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan AC 220 Volt
lakukan pengukuran seperti pada tabel dibawah. Batas ukur diperkecil secara
bertahap sampai didapatkan kedudukan maksimal jarum penunjuk meter
5. Tabel 6 percobaan penggunaan test pen.
6. Hubungkan test pen pada setiap titik pengukuran dan
perhatikan lampu penunjuk test pen.
Tabel 6. Percobaan Penggunaan Test Pen
No
|
Terminal Pengukuran
(Menggunakan AVO meter)
|
Titik
Pengukuran (Menggunakan Test Pen)
|
Tegangan
(Volt)
|
Lampu Petunjuk Test Pen
|
0 – 1
|
0
|
|
|
|
2
|
|
1
|
|
|
3
|
0 – 2
|
2
|
|
|
4
|
0 – 3
|
3
|
|
|
5
|
0 – 4
|
4
|
|
|
6
|
5 – 6
|
5
|
|
|
7
|
|
6
|
|
|
BAB
III
EVALUASI
A. PERTANYAAN DAN PENUGASAN
1.
Jelaskan pengertian mengukur!
2.
Jelaskan besaran-besaran yang dapat diukur dengan
menggunakan AVO meter!
3.
Sebutkan cara menggunakan test pen?
4.
Jelaskan kegunaan test pen!
5.
Ukurlah tegangan listrik komersial (PLN) yang terdapat
dirumah anda!
6. Gunakan test pen
untuk mengetahui sumber-sumber listrik yang terdapat dilaboratorium!
B. KUNCI JAWABAN
1. Mengukur adalah kegiatan membandingkan suatu besaran
yang belum diketahui besarnya dengan besaran lain yang sudah diketahui besarnya
(satuannya).
- Besaran-besaran yang dapat diukur dengan menggunakan AVO meter adalah tegangan AC, tegangan DC, arus DC, dan resistansi
- Adapun cara penggunaan test pen adalah sebagai berikut :
a. Pegang test pen dengan ujung-ujung jari
b. Letakkan jari telunjuk pada bagian atas (tempat jari
tangan)
c. Pastikan bahwa jari-jari tangan anda tidak menyentuh
bagian sumber dan buatlah pengukuran menjadi nyaman
d. Tempelkan ujung bagian bawah test pen (tempat sumber)
dengan penghantar yang akan diuji.
e. Perhatikan lampu petunjuk
f. Lepaskan test pen dari penghantar yang diuji
- Test pen merupakan alat bantu pengukuran yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu penghantar (atau sumber listrik) terdapat tegangan. Test pen tidak dapat mengetahui besarnya tegangan sumber.
- –
- –
C. KRITERIA KELULUSAN
Teori
|
|||
No
|
Tipe Pertanyaan
|
Jumlah Soal
|
Skor
|
1
|
Jawaban Singkat
|
4
|
100
|
Jumlah
|
|
Praktek
|
|||||
No
|
Uraian
|
Bobot
|
|||
1
|
Ketepatan alat/bahan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
2
|
Kebenaran hasil praktek
|
1
|
2
|
3
|
4
|
3
|
Keselamatan kerja
|
1
|
2
|
3
|
4
|
4
|
Prosedur kerja
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
Interpretasi hasil
|
1
|
2
|
3
|
4
|
6
|
Waktu
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
Jumlah
|
|
|
|
|
Nilai Praktik = Jumlah x 4.167 |
Nilai Akhir = 0,3 Nilai Teori + 0.7 Nilai Praktik
Syarat Lulus Skor Minimal 70
BAB IV
PENUTUP
Peserta diklat yang telah mencapai
syarat kelulusan minimal dapat melanjutkan ke modul selanjutnya. Sebaliknya,
apabila peserta diklat dinyatakan tidak lulus, maka peserta diklat harus
mengulang modul ini dan tidak diperkenankan untuk mengambil modul selanjutnya.
Jika peserta diklat telah lulus
menempuh modul, maka peserta diklat berhak memperoleh sertifikat kompetensi.
DAFTAR PUSTAKA
__________. 1998. Fundamental
Electrical Instrumentation. Singapore : Yokogawa.
Cooper W.D., 1985. Instrumentasi
Elektronik dan Teknik Pengukuran. Jakarta : Erlangga.
Sapiie S., Nishino
O. 1979. Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik. Jakarta : Pradnya Paramita.
Warsito S. (1988).
Teknik Ukur dan Piranti Ukur. Jakarta
: Penerbit PT Elex Media Komputindo.
0 komentar:
Posting Komentar